PEMECAHANMASALAH
& PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah bagian
dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling
kompleks di antara semua fungsi kecerdasan,
pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif
tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari
keterampilan-keterampilan rutin atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu organisme
atau sistem kecerdasan
buatan tidak mengetahui bagaimana untuk
bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju.
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif
yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif
yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final [1].
Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
A. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan yang rasional merupakan proses
yang komplek. Delapan step rational decision making proses:
1. Mengenal Permasalahan
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang memungkinkan (feasible)
5. Seleksi kriteria untuk pertimbangan alternatif
terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria, data dan
alternatif
7. Prediksi hasil dari semua alternatif
8. Pilih alternatif terbaik
Dalam proses pengambilan keputusan, kita tidak dapat
dengan mudah melakukan prediksi akan dampak ke depannya. Oleh karena itu, dalam
menentukan keputusan kita pun harus memperhatikan prinsip-prinsipnya, antara
lain:
- Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
- Perhitungkan hanya perbedaannya:
-
Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
-
Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
- Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi)
- Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
- Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama)
Langah-langkah dalam Mengambil Keputusan
Baik keputusan itu terprogram ataupun tidak terprogram
dan baik model yang dipilih manajer itu klasik, administrative ataupun politik,
ada 6 (enam) langkah yang biasanya dianggap sebagai proses pengambilan
keputusan yang efektif. Langkah-langkah tersebut yaitu :
1. Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan
Dalam memngambil sebuah keputusan seorang manajer
harus megerti dahulu apa saja syarat-syarat yang perlu diperhatikan.
Syarat-syarat tersebut yaitu dalam bentuk masalah maupun peluang. Sebuah masalah
muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang telah ditentukan.
Sebuah peluang muncul ketika manajer melihat pencapaian yang potensial
yang melebihi tujuan organisasi saat itu. Manajer melihat kemungkinan untuk
meningkatkan kinerja diatas kinerja kerja yang selama ini telah dilakukan.
2. Diagnosis dan Analisis Sebab-Akibat
Diagnosis adaah langkah dalam pengambilan keputusan
dimana manajer menganalisis fator-faktor sebab akibat penting yang berhubungan
dengan situasi yang penting. Manajer sebaiknya menanyakan serangkaian
pertanyaan untuk menspesifikasikan sebab-sebab penting, pertanyaan tersebut
antara lain :
· Keadaan tidak seimbang seperti apakah yang
mempengaruhi kita ?
· Kapankah keadaan ini muncul ?
· Dimanakah keadaan ini muncul ?
· Bagaimanakah keadaan ini muncul ?
· Pada siapakah keadaan ini muncul ?
· Apakah kegentingan-kegentingan dari masalah ini ?
· Apakah hubungan-hubungan dari peristiwa ini ?
· Apakah yang menjadi hasil dari aktifitas ini ?
3. Pengembangan Alternatif
Untuk keputsan yang terprogram, alternatif-alternatif
bisa dengan mudah dikenali dan bahkan biasanya sudah tersedia dalam peraturan
dan prosedur organisasi. Namun keputusan yang tidak terprogram mengharuskan
adanya pengembangan tindakan baru yang akan dapat menjawab kebutuhan perusahaan.
Bagi keputusan-keputusan yang dibuat dibawah kondisi dengan ketidak pastian
yang tinggi, manajer hanya dapat mengembangkan satu atau dua solusi yang akan
bisa menjadi pemuasan dalam mengatasi masalah. Namun penelitian menunjukkan
bahwa membatasi alternatif merupakan sebab utama gagalnya pengambilan keputusan
di organisasi.
4. Pemilihan Alternatif yang Dikehendaki
Alternatif yang terbaik adalah yang solusinya paling
sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai keseluruhan organisasi, serta mencapai
hasil yang dikehendaki dengan menggunakan sumber daya paling sedikit. Manajer
mencoba menyeleksi pilihan dengan risiko dan ketidakpastian paling sedikit.
Manajer kemudian mencoba untuk mengukur prospek-prospek menuju sukses. Manajer
dapat mengandalkan intuisi dan penglaman untuk memperkirakan jika suatu arah
tindakan sekiranya akan berhasil.
5. Penerapan Alternatif Terpilih
Tahap penerapan ini adalah tahap dimana kemampuan
manajerial, administrative, dan tahap persuasive yang dimiliki seorang manajer
akan digunakn untuk menjamin bahwa alternative terpilih akan dijalankan.
Kesuksesan alternative terpilih ini akan bergantung pada bisa tidaknya
alternative ini diterjemahkan menjadi suatu tindakan
6. Evauasi dan Umpan Balik
Pada tahap evaluasi yang merupakan bagain proses
pengambilan keputusan. Para pengambil keputusan akan mendapatkan informasi
tentang seberapa baiknya mereka menerapkan keputusan yang telah mereka ambil
dan apakah penerapan ini efektif dalam mencapai tujuan mereka. Umpan balik
adalah hal yang penting karena pengambilan keputusan adalah proses yang
berkelanjutan dan tidak pernah berakhir. Umpan balik memberikan informasi pada
pengambil keputusan yang nantinya bisa membentuk siklus pengambilan keputusan
yang baru.
B. TIPE
MASALAH
1.Perencanaan strategic : merupakan
kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar
organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
= Proses evaluasi lingkungan luar
organisasi : Lingkungan luar dapat mempengaruhi jalannya organisasi, oleh
karena itu manajemen tingkat atas hrs pandai mengevaluasinya, hrs dpt bereaksi
thd kesempatan2 yg diberikan oleh lingkungan luar, misal produk baru, pasar
baru. Selain itu manajemen tingkat atas hrs tanggap terhadap tekanan2 dari
lingkungan luar yg merugikan organisasi dan sedapat mungkin mengubah tekanan
menjadi kesempatan.
= Penetapan tujuan adalah apa yg
igin dicapai oleh organisasi berdasarkan visi yg dimiliki oleh manajemen.
Misalnya tujuan perusahaan adalah dlm waktu 5 thn menjadi penjual terbesar
didalam industri dgn menguasai 60% pasar.
= Penentuan strategi : Manajemen
tkt atas menentukan tindakan2 yg hrs dilakukan oleh organisasi dengan maksud
untk mencapai tujuan2nya. Dengan strategi semua kemampuan yg berupa sumberdaya2 dikerahkan supaya
tujuan organisasi dapat diraih.
2.Pengendalian
manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi
yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini merupakan tingkatan
taktik(tactical Level), yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan
taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil. Taktik yg
dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 thn.
Proses pengendalian manajemen
terdiri dari : pembuatan program kerja, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan
pengukuran, pelaporan dan analisis.
3.Pengendalian
operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini merupakan penerapan program yang
telah ditetapkan di pengendalian manajemen.Pengendalian operasi dilakukan
dibawah pedoman proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas2
tingkat bawah.
C. Gaya Pengambilan Keputusan
Gaya pribadi pengambilan keputusan mengacu pada
perbedaan di antara orang-orang yang berhubungan dengan cara mereka
mengevaluasi masalah, mengembangkan alternatif-alternatif, dan membuat pilihan.
Sebuah penelitian telah menemukan 4 (empat) gaya pengambilan keputusan. Gaya
tersebut yaitu :
1. Gaya Direktif
Digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi
masalah yang sederhana dan jelas. Seseorang yang memilih gaya ini biasanya
bersifat efisien dan rasional dan memilih untuk mengandalkan peraturan atau
prosedur yang ada dalam mengambil keputusan.
2. Gaya Analisis
Senang mempertimbangkan solusi yang kompleks
berdasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka kumpulkan.
3. Gaya Konseptual
Orang-orang yang cenderung kearah gaya konseptual juga
senag memperhatikan sejumlah besar informasi. Mereka juga lebih berorientasi
social daripada mereka yang menyukai gaya analisis.
4. Gaya Perilaku
Gaya yang digunakan oleh manajer yang memiliki
perhatian mendalam terhadap orang sebagai individu.
Mengapa Manajer Mengambil Keputusan yang Salah ?
Beberapa factor yang menyebabkan seorang manajer
membuat keputusan yang salah diantaranya yaitu :
1. Terpengaruh oleh kesan pertama
Ketika sedang memikirkan atau mempertimbangkan sebuah
keputusan, pikiran sering kali memberikan bobot yang tidak sesuai dengan
informasi pertama yang diterimanya.
2. Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu
Banyak manajer yang jatuh ke dalam jebakan dengan
membuat pilihan yang membenarkan keputusan-keputusan yang lalu, bahkan jika
keputusan tersebut tidak lagi sah.
3. Melihat apa yang akan dilihat
Sangatlah penting bagi manajer untuk jujur pada
dirinya sendiri tentang motif yang dimilikinya serta penting juga bagi manajer
untuk menguji semua bukti yang ada dengan cara menilai yang setara.
4. Mempertahankan status quo
Manajer mungkin mendasarkan keputusannya pada apa yang
telah berhasil dimasa lalu dan gagal mengeksplorisasi pilihan-pilihan baru,
menggali informasi tambahan atau menyelidiki teknologi baru.
5. Terpengaruh oleh kerangka masalah
Respons keputusan manajer dapat dipengaruhi oleh
sekadar bagaimana masalah itu disampaikan oleh kata-kata.
6. Terlalu percaya diri
Sebagian besar orang memandang terlalu tinggi terhadap
kemampuannya dalam memperkirakan hasil yang tidak pasti.
Pengambilan Keputusan Kelompok yang Inovatif
Manajer memang membuat beberapa keputusan sendirian,
tetapi para pengambil keputusan sering kali berkelompok. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan keputusan kelompok yang inovatif
yaitu :
a. Mulailah dengan curahan gagasan
Kunci untuk melakukan curahan gagasan yang efektif
adalah bahwa setiap orang dapat mengembangkan ide milik rang lain, semua ide
dapat diterima meskipun ide tersebut kedengaran gila. Tujuan dari curahan
gagasan adalah untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin.
b. Terlibat dalam perdebatan yang sengit
Kunci yang penting dalam membuat keputusan yang lebih
baik adalah dengan melakukan perdebatan yang sengit mengenai masalah yang ada. Perdebatan
yang sengit dapat dipicu dengan beberapa cara. Salah satu caranya yaitu dengan
meyakinkan diri bahwa suatu kelompok itu memiliki perbedaan usia dan jenis
kelamin, bidang keahlian, tingkat hirearki dan pengalaman kerja.
c. Hindari Groupthink
Groupthink adalah kecenderungan anggota kelompok untuk
tidak mengutarakan opini-opini yang bertentangan. Ketika para anggota kelompok
yang jatuh dalam gropthink, hasrat untuk selalu harmonis mengalahkan
pertimbangan untuk mendapatkan keputusan yang berkualitas. Anggota kelompok
lebih mementingkan menjaga persatuan daripada meragukan permasalahan dan
alternative secara realistis.
d. Tahu kapan harus gagal
Dalam lingkungan yang bergerak cepat, manajer yang
baik akan berani mengambil risiko dan belajar dari kesalahan, tetapi manajer
yang baihttp://effectivegoals.blog.perbanas.ac.id/2011/06/12/pengambilan-keputusan-dalam-manajemen/k juga tidak ragu untuk menghentikan hal yang tidak akan berhasil.
sumber :
http://effectivegoals.blog.perbanas.ac.id/2011/06/12/pengambilan-keputusan-dalam-manajemen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar