Rabu, 30 November 2011

TUGAS SOFT SKILL SAP



KONSEP DASAR MEMBANDINGKAN  ALTERNATIF-ALTERNATIF PRIODE STUDI

Konsep-Konsep Dasar Untuk Membandingkan Alternatif
Alternatif yang membutuhkan modal investasi minimum dan menghasilkan hasil-hasil yang memuaskan
akan dipilih kecuali jika modal tambahan yang dibutuhkan oleh alternatif dengan investasi lebih besar
dinilai menguntungkan berdasarkan penghematan atau keuntungan tambahan.
Modal tambahan didefinisikan sebagai selisih modal antara alternatif dengan modal investasi lebih
besar dengan alternatif dengan modal yang lebih kecil.
Alternatif dibedakan menjadi dua jenis :
1. Alternatif investasi, adalah alternatif dengan investasi modal awal yang menghasilkan aliran kas
positif dari peningkatan pendapatan, penghematan melalui pengurangan biaya, atau keduanya.
2. Alternatif biaya, adalah alternatif dengan semua aliran kas negatif kecuali nilai sisa aset pada
akhir umur proyek (Situasi ini terjadi jika suatu organisasi harus melakukan suatu tindakan dan
keputusan yang melibatkan cara paling ekonomis dalam melakukannya).

Alternatif investasi
                                               Alternatif
                                           A                B
Investasi modal             -$60,000     -$73,000
Pendapatan dikurangi
biaya tahunan                22,000      26,225
Dengan MARR 10% per tahun, nilai PW adalah:
 PW(10%)A = -$60,000 + $22,000(P/A,10%,4) = $9,738
 PW(10%)B = -$73,000 + $26,225(P/A,10%,4) = $10,131
Karena PWA > 0 pada i = MARR
alternatif A harus dipilih kecuali jika modal tambahan  yang
dialami alternatif B dinilai menguntungkan.

Oleh karena itu perlu dievaluasi keuntungan tambahan yang didapatkan dari menginvestasikan modal
tambahan $13,000 pada alternatif B, yaitu:
  PW(10%)B - A = -$13,000 + $4,225(P/A,10%,4) = $393 
Atau PW(10%)B - A = $10,131 -  $9,738 = $393
Karena PW dari selisih investasi alternatif B terhadap A > 0, maka tambahan modal yang diinvestasikan
alternatif B menguntungkan, sehingga alternatif B yang harus dipilih.
Alternatif biaya
Diagram aliran kas dari alternatif C dan D serta selisih tahun demi tahun dari keduanya disajikan pada
gambar di bawah ini.
                       Alternatif
Akhir tahun ke                           C                            D
0                                              -$380,000            -$415,000
1                                              -  38,100              - 27,400
2                                              -  39,100              - 27,400
3                                              -  40,100              - 27,400
3ᵃ                                              0                          26,000
Alternatif C, dengan investasi modal lebih kecil, harus dipilih kecuali jika modal tambahan atas alternatif D
bernilai ekonomis. 
Dengan MARR 10%, 
PW(10%))C = -$477,077;      PW(10%))D = -$463,607.
Alternatif D dipilih karena nilai PW dari biaya-biaya yang lebih  kecil. PW netto yang dihasilkan dengan
menginvestasikan tambahan $35,000 dari alternatif D adalah 
= -$463,607 – (-$477,077) = $13,470.

Periode Analisis
Periode studi adalah waktu yang dipilih untuk membandingkan alternatif yang saling meniadakan
(mutually exclusive). 
Umur manfaat alternatif yang dibandingkan, relatif terhadap periode  analisis yang dipilih, dapat
melibatkan dua situasi :
1. Kasus 1 : umur manfaat sama untuk semua alternatif dan sama dengan periode analisis.
2. Kasus 2 : umur manfaat antar alternatif berbeda  dan sekurang-kurangnya umur manfaat dari satu
alternatif tidak sama dengan periode analisis.(Periode analisis harus sama dalam membandingkan
alternatif, sehingga untuk kasus ini untuk mempermudah analisis digunakan  DUA ASUMSI yaitu
asumsi perulangan dan asumsi pengakhiran).
ƒ ASUMSI PERULANGAN melibatkan dua kondisi utama:
1. Periode analisis dianggap tak  berhingga atau sama dengan kelipatan persekutuan darri umur
manfaat alternatif.
2. Konsekuensi ekonomi yang diperkirakan terjadi pada alternatif di awal periode analisis juga terjadi
sepanjang periode.
ƒ ASUMSI PENGAKHIRAN menggunakan periode studi (analisis) terbatas dan identik untuk semua
alternatif. Untuk itu dilakukan perkiraan aliran kas untuk alternatif yang memiliki umur manfaat yang
berbeda dengan periode analisis.

Umur Manfaat Sama dengan Periode Analisis
Metode Nilai Ekivalen
Dilakukan dengan mengubah semua aliran kas kedalam nilai ekivalen sekarang, tahunan maupun akan
datang (PW, AW, FW) untuk semua alternatif berdasarkan investasi total dengan tingkat pengembalian
sama dengan MARR. 
Peringkat keekonomian dari alternatif yang dibandingkan akan sama untuk ketiga metode.
Untuk alternatif A dan B jika PW(i)A < PW(i)B  maka AW(i)A < AW(i)B dan FW(i)A < FW(i)B
Untuk alternatif investasi, alternatif dengan nilai ekivalen positif terbesar yang dipilih. Sedangkan untuk
alternatif biaya, alternatif dengan nilai ekivalen negatif terkecil yang dipilih.

Metode Tingkat Pengembalian (ROR)
Tiga aturan yang berlaku dalam mengaplikasikan metode tingkat pengembalian berdasarkan konsep dasar
perbandingan alternatif adalah:
1. Setiap tambahan modal harus dievaluasi kelayakannya dengan menghasilkan tingkat pengembalian
yang memuaskan pada tambahan tersebut.
2. Bandingkan alternatif dengan investasi lebih besar terhadap yang lebih kecil hanya jika alternatif lebih
kecil dapat diterima.
3. Pilih alternatif dengan investasi  modal lebih besar selama investasi tambahan menguntungkan
dengan tingkat pengembalian minimal sama dengan MARR.
Masalah Peringkat yang Tidak Konsisten
          Alternatif                                                    Selih
A                                       B                                        Δ (B-A)
Investasi modal                       -$60,000                              -$73,000                               -$13,000
(Pendapatan – biaya) tahuna   22,000                                  26,225                                  4,225
Umur manfaat dan periode studi 4 tahun, MARR 10%.
Hasil perhitungan PW (10%) dan IRR untuk kedua alternatif:
Alternatif                              IRR                    PW(10%)
A                                           17.3%                  $  9,738
B                                           16.3%                  10,131
Δ (B-A)                                 11.4%                  393
Jika evaluasi hanya dilakukan atas IRR dari total investasi dari masing-masing alternatif, terlihat peringkat hasil yang berbeda dengan yang ditunjukkan oleh metode PW.
Peranan utama aliran kas netto dari selisih modal, untuk 2 alternatif A dan B (investasi B > A), Δ(BA), dalam perbandingan kedua alternatif tersebut berdasarkan atas hubungan:
aliran kas B = aliran kas A + aliran kas selisih B dan A
Aliran kas B tersusun dari 2 bagian, yaitu aliran kas A dan aliran kas selisih antara A dan B. Sehingga jika
nilai ekivalen dari aliran kas selisih lebih besar dari nol pada MARR, alternatif B  yang dipilih. Jika tidak, alternatif A yang dipilih dengan ketentuan bahwa alternatif A layak.
Prosedur Analisis Selisih Investasi 
Prosedur analisis selisih investasi untuk perbandingan alternatif yang mutually exclusive:
1. Urutkan alternatif yang layak berdasarkan kenaikan investasi modal.
2. Tentukan alternatif dasar: 
a.Alternatif biaya: alternatif pertama (investasi modal terkecil)
b.Alternatif investasi: jika alternatif pertama dapat diterima (IRR>MARR; PW/AW/FW pada MARR
>0), diambil sebagai dasar. Jika tidak, pilih alternatif berikutnya.
3. Lakukan iterasi antar alternatif untuk mengevaluasi selisih aliran kas sampai seluruh alternatif
terevaluasi.
a. Jika selisih aliran kas antara alternatif lanjutan (dengan investasi lebih besar) dan alternatif terpilih
dapat diterima, pilih alternatif lanjutan. Jika tidak, alternatif terpilih yang terakhir tetap sebagai
alternatif terbaik.
b. Ulangi, alternatif terpilih adalah alternatif terbaik yang didapat dari evaluasi terakhir.
Tiga kesalahan yang biasanya terjadi dalam mengevaluasi kelayakan alternatif dengan metode IRR
adalah memilih alternatif terbaik berdasarkan:
1. IRR atas investasi total tertinggi.
2. IRR atas selisih investasi modal tertinggi
3. investai modal terbesar yang mempunyai IRR lebih besar atau sama dengan MARR.

Umur Manfaat Antar Alternatif Berbeda
  Karena analisis perbandingan alternatif harus dilakukan dalam periode analisis yang sama, jika
alternatif yang mutually exclusive mempunyai umur manfaat berbeda, analisis dilakukan dengan
memberlakukan asumsi-asumsi, yaitu:
1. Asumsi perulangan. Periode analisis yang digunakan  tidak berhingga atau kelipatan
persekutuan terkecil dari umur manfaat semua alternatif. Semua perkiraan aliran kas pada umur
manfaat pertama diasumsikan berulang secara identik sepanjang periode analisis. Perbandingan
dilakukan dengan menghitung AW dari masing-masing alternatif selama umur manfaatnya, dan
meilih alternatif terbaik (alternatif investasi: nilai AW positif terbesar;  alternatif biaya: nilai AW
negatif terkecil).
2. Asumsi pengakhiran. Periode analisi yang dipilih adalah umur manfaat dari salah satu alternatif,
sehingga terdapat satu atau lebih alternatif dengan umur manfaat yang lebih singkat atau lebih
lama dari periode analisis. Oleh karena itu perlu  dilakukan penyesuaian aliran kas berdasarkan
asumsi tambahan.
Panduan dalam penerapan asumsi tambahan:
i. Umur manfaat < periode analisis
a. Alternatif biaya: mengontrak jasa atau menyewa peralatan yang dibutuhkan untuk waktu (tahun)
tersisa sampai akhir periode analisis; atau mengulang sebagian dari umur manfaat dari alternatif
awal, kemudian memotongnya dan memperkirakan harga pasar pada akhir periode analisis.
b. Alternatif investasi: untuk tahun tersisa setelah berakhirnya umur manfaat, semua aliran kas akan
diinvestasikan kembali pada kesempatan investasi lain yang tersedia dengan MARR sampai akhir
periode analisis. Cara paling mudah adalah dengan  menghitung FW dari setiap alternatif pada
akhir periode analisis.
ii. Umur manfaat > periode analisis  : memotong alternatif pada akhir periode analisis dan aset
diasumsikan  dijual dengan menggunakan perkiraan harga pasar pada akhir periode analisis.

Perbandingan Alternatif Menggunakan Nilai Terkapitalisasi (Capitalized Worth, CW)
Metode ini menentukan nilai  ekivalen sekarang (PW) dari semua pendapatan dan atau pengeluaran selama periode waktu yang tidak berhingga, dan digunakan asumsi perulangan.

Mendefinisikan Alternatif Investasi dalam Bentuk Kombinasi Proyek
Peluang investasi (proyek) dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Mutually exclusive: proyek yang dipilih paling banyak hanya satu.
2. Independent (bebas): pilihan atas suatu proyek tidak tergantung pada pilihan dari proyek lain di dalam
kelompok, sehingga bisa dipilih satu atau semua atau beberapa dari proyek yang ada.
3. Contingent (bergantung): pemilihan suatu proyek tergantung pada pilihan satu atau lebih proyek lain.



Kamis, 17 November 2011

Elastisitas Terhadap Barang Elektronik


ELASTISITAS TERHADAP BARANG ELEKTRONIK


Di zaman modern seperti ini barang elektronik merupakan barang yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari dan bisa di bilang barang elektronik sulit untuk di lepaskan dalam kehidupan kita.
Alat yang canggih dan praktis sudah banyak bermunculan. Di bandingkan dengan zaman dahulu pada peradaban dunia yang masih serba terbatas, segala sesuatunya di kerjakan masih secara manual. Tetapi seiring waktu berjalan barang elektronik mengalami kemajuan yang sangat pesat, bahkan sekarang hampir segala sesuatunya dapat dikerjakan oleh mesin.

 Dengan barang elektronik kita akan lebih mudah untuk melakukan berbagai hal. Barang elektronik itu seperti yang kita ketahui banyak macamnya contohnya saja televisi, radio, kulkas, DVD, VCD, kipas angin, handphone, leptop, komputer dll.

Pada pembahasan kali ini saya akan membahas mengenai elastisitas terhadap barang elektronik.
Barang elektronik termasuk barang elastis karena memiliki pengganti. Apabila barang – barang elektronik itu harganya mahal maka akan sedikit yang membeli tetapi jika barang- barang tersebut mengalami penurunan maka barang tersebut akan banyak yang membeli. Jadi permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.

Contoh kasus:
Di kalangan keluarga pasti tidak akan lepas dari barang-barang elektronik. Dari sini saya akan menganbil contoh yaitu sebuah televisi.
Dari sebuah televisi kita dapat menambah informasi dan pengetahuan.
Contohnya saja seseorang yang sedang menonton tv, misalkan ia malihat acara berita atau acara yang lain dengan melihat acara tersebut maka wawasan dia akan semakin bertambah dan luas dibandingkan dri tempat pendidikan ( sekolah, kampus ).
Dalam ekonomi tv termasuk kebutuhan sekunder artinya kebutuan yang lumayan penting. Maka televisi dikatakan elastis karena besarnya jumlah barang yang diminta diperngaruhi oleh besar kecilnya harga.
Permintaan terhadap tv juga relatif banyak, dan harga tv saat ini juga sudah banyak yang murah.

Dan jenis elastis yang cocok untuk menggambarkan kasus tersebut adalah In Elastis. artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.
Karena jika televisi murah maka permintaan terhadap barang tersebut akan jauh meningkat.
Sedangkan jika harga televisi tersebut mahal maka permintaan terhadap televisi akan menurun.
Permintaan terhadap tv juga relatif banyak, dan harga tv saat ini juga sudah banyak yang murah.

Dibawah ini adalah contoh kurva inelastis sempurna :




Saya menyimpulkan bahwa televisi termasuk jenis
In Elastis Sempurna (E = 0) artintya
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan.
E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan.
Dengan demikian walupun harga mahal permintaan terhadap televisi tidak berkurang, karena konsumen cenderung membutuhkan televisi sebagai sarana hiburan dan pengetahuan.

Rabu, 16 November 2011

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


ELASTISITAS
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Hukum permintaan mengatakan bahwa menurunnya harga suatu barang
meningkatkan jumlah permintaan. Elastisitas harga permintaan (price
elasticity of demand) mengukur seberapa besar jumlah permintaan berubah
seiring perubahan harga. Permintaan suatu barang dikatakan elastis apabila
jumlah permintaan berubah banyak karena harga berubah, sedangkan
permintaan dikatakan inelastis apabila jumlah permintaan mengalami sedikit
perubahan ketika harga berubah.

ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga. Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan.

koefesien
Elastisitas
n = 0
Inelastis sempurna
0 < n < 1
Inelastis
n = 1
Elastis uniter
1 < n < ∞
Elastis
n = ∞
Elastis sempurna
Untuk barang-barang normal, penurunan harga akan berakibat pada peningkatan jumlah permintaan. Permintaan terhadap sebuah barang dapat dikatakan inelastis bila jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Barang dan jasa yang tidak memiliki subtitusi biasanya tergolong inelastis. Permintaan terhadap antibiotik, misalnya, dikatakan sebagai permintaan inelastis karena tidak ada barang lain yang dapat menggantikannya. Daripada mati terinfeksi bakteri, pasien biasanya lebih memilih untuk membeli obat ini berapapun biayanya. Sementara itu, semakin banyak sebuah barang memiliki barang subtitusi, semakin elastis barang tersebut.
Berikut adalah jenis-jenis elastisitas permintaan :
Ø  Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
Ø  Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
Ø  Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
Ø  Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
Ø  Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.


ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaran adalah tingkat kepekaan penawaran terhadap perubahan harga. Elastisitas penawaran menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga. Hasil perbandingan itu disebut koefisien elastisitas penawaran.

1.  Penawaran elastis

Penawaran bersifat elastis apabila setiap perubahan harga akan menyebabkan perubahan penawaran barang dengan persentase lebih besar.

2. Penawaran inelastis

Penawaran bersifat inelastis apabila perubahan harga menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan berubah dengan persentase yang lebih kecil.

3. Penawaran elastis uniter

Elastisitas uniter berarti setiap perubahan harga akan diikuti oleh perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan persentase yang sama. Apabila digambarkan, kurva penawarannya akan membentuk sudut 45 derajat pada kedua sumbunya.

4. Penawaran elastis sempurna

Elastisitas penawaran yang sempurna ini menunjukkan bahwa pada saat harga tertentu jumlah barang yang ditawarkan tidak terbatas. Bentuk kurva penawarannya garis lurus horizontal. Kasus ini termasuk kasus yang ekstrem karena penurunan harga sedikit saja akan mengurangi penawaran mencapai nol atau sebaliknya, kenaikan harga sedikit saja akan menaikkan penawaran hingga tak terhingga.

5. Penawaran inelastis sempurna

Penawaran yang inelastis sempurna berarti jika ada perubahan harga tidak akan berpengaruh terhadap jumlah barang yang ditawarkan. Bentuk kurva penawarannya bergaris lurus vertikal. Keadaan ini bersifat ekstrem dan biasa terjadi pada jangka waktu pendek.

Berikut contoh grafik permintaan dan penawaran :



RINGKASAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN BARANG


RINGKASAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN


         PERMINTAAN DAN PENAWARAN ( dalam bahasa Inggris: demand and supply ) permintaan dan penawaran  berasal dari dua pihak yang berbeda, yaitu konsumen dan produsen.
Pada pasar, kedua hal tersebut akan saling berinteraksi karena memiliki kepentingan yang berbeda atau bertentangan. Interaksi tersebut yang akan memicu terjadinya transaksi jual-beli.
>.PENGERTIAN PERMINTAAN DAN ENAWARAN
Permintaan adalah sejumlah barang yang di beli atau diminta oleh konsumen pada suatu harga, dan pada periode tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang di jual atau di tawarkan pada suatu harga dan pada periode tertentu.
Model penawaran dan permintaan, digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual.
Di dalam pasar akan terjadi interaksi antara si penjual dan si pembeli. Penjual mempunyai tujuan untuk menjual barang dagangannya sebanyak-banyaknya dan juga untuk mendapatkan keuntungan sebanyak mungkun dari barang yang di jualnya. Sebaliknya sedangkan pembeli menginginkan harga yang serendah mungkin namun ia juga ingin mendapatkan barang yang sebanyak mungkin. Dalam suatu pasar yang kompetitif maka akan tercipta keseimbangan ekonomi antara harga, dan harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan kuantitas.
Semua ini terjadi karena adanya kebutuhan, kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kesejahteraan. Kebutuhan manusia mencerminkan adanya perasaan kurang puas yang ingin dipenuhi dalam diri manusia yang muncul secara alamiah untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara garis besar kebutuhan manusia dapat dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu sebagai berikut :
a. Berdasarkan Intensitas Kegunaannya
Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan dibagi menjadi tiga macam, yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
1) Kebutuhan Primer atau Kebutuhan Pokok
2) Kebutuhan Sekunder atau pelengkap
3) Kebutuhan Tersier atau kebutuhan barang-barang mewah
b. Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi dua kebutuhan, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
1) Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan keadaan jasmani atau fisik seseorang terhadap barang dan jasa.
2) Kebutuhan Rohani atau Kebutuhan Spiritual
Selain kebutuhan jasmani, jenis kebutuhan lain yang juga penting adalah kebutuhan rohani atau kebutuhan yang bersifat kejiwaan.
c. Berdasarkan Waktu Pemenuhannya
Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan datang.
1) Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak dapat ditunda-tunda lagi atau harus dipenuhi pada saat ini juga, contohnya makan, minum, obat-obatan jika ia sakit, dan sebagainya.
2) Kebutuhan yang Akan Datang
Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhan-nya dapat ditunda atau pemenuhannya dilakukan di kemudian hari. Kebutuhan ini berhubungan dengan persediaan atau persiapan untuk kebutuhan yang akan datang. Contohnya saja tabungan untuk persiapan di kemudian hari.
d. Berdasarkan Subjeknya
Berdasarkan subjeknya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan perorangan dan kebutuhan kelompok.
1) Kebutuhan Perorangan
Kebutuhan perorangan adalah kebutuhan yang mencakup halhal yang diperuntukkan bagi perorangan. Kebutuhan perorangan akan berbeda untuk setiap orang atau sangat bergantung kepada profesi orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang siswa membutuhkan buku dan alat tulis, makanan, pakaian, dan olah raga.
2) Kebutuhan Kelompok
Kebutuhan kelompok adalah kebutuhan yang dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat atau publik secara bersama-sama, misalnya, jembatan, jalan raga, rumah sakit, tempat rekreasi dan sekolah.

  
>.HUKUM PERMINTAAN DAN HUKUM PENAWARAN
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal. 










 >.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN
a. Faktor Harga Barang atau Jasa
Bila harga suatu barang atau jasa naik maka permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan turun. Dan sebaliknya, bila harga turun maka permintaan akan naik.
b. Faktor Pendapatan
Bila pendapatan pembeli/konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang atau jasa cenderung akan bertambah. Sebaliknya, bila pendapatan menurun maka permintaan terhadap barang dan jasa pun akan berkurang.
c. Faktor Intensitas Kebutuhan
Intensitas kebutuhan adalah mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Bila kebutuhan akan barang atau jasa bersifat mendesak maka permintaan akan barang atau jasa tersebut akan meningkat.
d. Faktor Selera
Bila selera konsumen pada suatu barang atau jasa sedang naik, permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan meningkat. Demikian pula sebaliknya.
e. Faktor Jumlah Penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk, otomatis yang semakin kecil akan menambah permintaan. Sebaliknya, jumlah penduduk dapat mengurangi permintaan.
f. Faktor Perkiraan terhadap Harga pada Masa yang akan Datang
Bila diperkirakan harga akan naik pada masa yang akan datang maka konsumen akan cepat-cepat menambah permintaannya sebelum harga menjadi naik. Sebaliknya, bila diperkirakan harga akan turun, konsumen cenderung mengurangi permintaannya sambil menunggu harga turun.
g. Faktor Perkiraan terhadap Pendapatan pada Masa yang akan Datang
Bila diperkirakan pendapatan akan naik pada masa yang akan dating maka konsumen akan lebih berani menambah permintaannya. Sebaliknya, bila pendapatan diperkirakan akan turun maka konsumen akan mengurangi permintaannya.
h. Faktor Harga Barang Substitusi
Bila harga barang pengganti (substitusi) turun, maka permintaan terhadap barang yang digantikan akan turun, karena orang akan beralih membeli barang pengganti (substitusi). 
i. Faktor Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Tinta adalah barang komplementer bagi pulpen. Bila harga tinta naik maka permintaan terhadap tinta akan turun. Turunnya permintaan terhadap tinta akan berakibat pada menurunnya permintaan terhadap pulpen.
j. Faktor Promosi
Bila promosi terhadap suatu barang atau jasa dilakukan secara gencar dan menarik maka permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan meningkat. Sebaliknya, bila promosi sedikit dan tak menarik maka permintaan umumnya akan susah meningkat.
>. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN
  1. Biaya produksi, harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk menghindari kerugian karena takut tidak laku.
  2. Teknologi, adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
  3. Harga barang pelengkap dan pengganti, apabila harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang pengganti karena harganya lebih murah.
  4. Pajak, semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan.
  5. Perkraan harga barang di masa datang, apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
  6. Tujuan dari perusahaan, bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.