Jumat, 25 Mei 2012

Asteroid 2011 AG5 Ancam Tabrak Bumi pada 2040



Ilustrasi asteroid menabrak Bumi. Image credit: starryskies.com
Belum lagi pasti, apakah Bumi akan selamat dari asteroid Apophis, yang menurut para ilmuwan Rusia bakal menabrak Bumi pada 13 April 2036, ancaman baru muncul.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengidentifikasi sebuah batu angkasa yang memiliki peluang untuk menyenggol Bumi. Besarnya 460 kaki atau 140 meter. Identifikasi NASA menyebut, asteroid yang dinamai 2011 AG5 berpeluang menabrak Bumi pada 5 Februari 2040.

Seperti dimuat Daily Mail, 28 Februari 2012, keberadaan asteroid ini bahkan menjadi perhatian tim aksi objek dekat Bumi bentukan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), yang mulai membahas bagaimana cara untuk mengalihkan orbit batu raksasa ini agar tak menyenggol Bumi. Agar tak membahayakan umat manusia.

Berdasarkan perhitungan NASA yang disampaikan Donald Yeomans, Kepala Program Observasi Obyek Dekat Bumi di Laboratorium Jet Propulsion, peluang asteroid itu bersenggolan dengan Bumi adalah 1:625, prediksi yang bisa terus berubah, seiring pergerakannya yang terus berubah. "Untungnya, obyek ini akan bisa diamati dari tanah dalam interval 2013-2016," kata dia.

Meski tak akan menyebabkan kiamat dan memusnahkan umat manusia, skrenario terburuknya, jika benda langit itu menabrak sebuah kota, niscaya jutaan nyawa akan melayang.

Sebagai perbandingan, asteroid yang menjadi pemicu musnahnya spesies Dinosaurus 65 juta tahun lalu, sembilan mil lebih lebar dari ukuran 2011 AG5.

Sejauh ini, para ilmuwan masih meraba-raba, mencari tahu sifat pergerakan asteroid itu. Para ahli baru bisa memperkirakan ukurannya, mereka baru bisa mengamati setengah orbitnya.

Baru antara tahun 2013 dan 2016, para astronom akan bisa memonitor 2011 AG5 dari tanah, yang jadi modal untuk membuat penilaian yang lebih rinci.

Pada 2023, asteroid ini akan "lolos dari lubang kunci" ke Bumi -- di area yang melewati orbit, sebelum ia akhirnya menabrak Bumi.

Menurut Laboratorium Jet Propulsion NASA, momentum akan berada dalam 0.02 unit astronomi dari planet kita, atau sekitar 1,86 juta mil.

Apa yang bisa dilakukan untuk menghindari petaka?

NASA mengatakan, di antara opsi penyelamatan Bumi adalah dengan mengirimkan pesawat ke asteroid tersebut yang bisa memberi efek grafitasi, untuk mengarahkan 2011 AG5 menjauh dari bumi, selama jutaan tahun cahaya.

Opsi lain, adalah dengan mengirim satelit dan menabrakkannya ke asteroid tersebut.

Penggunaan senjata nuklir juga didiskusikan. Namun, dikhawatirkan, alih-alih menyelesaikan masalah, nuklir justru menciptakan hujan batu yang mengarah ke Bumi.

Sementara, seperti dimuat SPACE.com, asteroid ini ditemukan pada Januari 2011 oleh observatorium Mount Lemmon Survey di Tucson, Arizona.

"2011 AG5 adalah obyek yang saat ini memiliki kesempatan tertinggi menabrak Bumi, di 2040. Namun, kita hanya mengamatinya selama sekitar setengah orbit, sehingga presisi perhitungan ini masih tidak terlalu tinggi," kata Detlef Koschny dari Divisi Tata Surya Badan Angkasa Eropa (European Space Agency), Belanda. (vivanews.com, astronomi.us)

http://www.astronomi.us/2012/03/nasa-asteroid-2011-ag5-ancam-tabrak.html

Rabu, 23 Mei 2012

BUS BERKAKI

BUS BERKAKI, DI BAWAHNYA BISA DILEWATI KENDARAAN LAIN (The Chinese bus that solves traffic jams by letting you drive UNDERNEATH it !)
-
-
Bus berkaki ini bentuknya lebih mirip kereta api cepat, tapi keistimewaan bus ini tidak hanya terletak pada bentuknya yang mengular, tapi juga kedua kakinya yang terbuka lebar membentuk terowongan besar di bawah badan bus yang bisa diterobos oleh kendaran lain. Bus cepat tiga dimensi, atau 3D Express Coach, ini adalah solusi yang diharapkan dapat mengatasi masalah kepadatan lalu lintas di jalan-jalan Beijing.
-
Bus inovatif ini memang khusus dirancang untuk menyelesaikan masalah sarana transportasi urban. Selama ini para perencana transportasi perkotaan berusaha mencari cara bagaimana mempercepat lalu lintas. Menambah lebih banyak bus hanya akan menambah kemacetan, belum lagi polusinya. Tapi membangun subway membutuhkan dana yang sangat besar dan perlu waktu bertahun-tahun untuk menggali dan membuat terowongan.
-
Bus cepat 3D ini adalah alternatif yang lebih murah, lebih ramah lingkungan, dan lebih cepat jika dibandingkan dengan membuat subway dan memperbanyak bus. Sepintas bus selebar 6 meter ini mirip bus Transjakarta karena memiliki jalur khusus dan halte bus berbentuk panggung tinggi untuk memudahkan penumpang memasuki kendaraan. Bedanya, jalur busway di Jakarta hanya dapat dilalui oleh Transjakarta, sedangkan bus ekspres 3D tidak memonopoli jalurnya, bahkan kendaraan lain bisa lewat di kolongnya.
-
Pertama kali dipamerkan dalam Beijing International High-tech Expo ke-13, Mei 2010 lalu, bus berbadan lebar ini akan diujicobakan di Distrik Mentougou, Beijing, pertengahan tahun 2011 ini. Bus yang diusulkan oleh Shenzhen Hashi Future Parking Equipment Co ini terdiri atas 4 gerbong, masing-masing sepanjang 10 meter, setinggi 4-4,5 meter dengan 2 level. Penumpang diangkut pada level teratas sedangkan level di bawahnya kosong dan dapat dilewati kendaraan lain yang tingginya di bawah 2 meter.
-
Bertenaga listrik dan energi surya, bus tersebut dapat melaju hingga 60 kilometer per jam, membawa 1.200-1.400 penumpang tanpa memblokade jalan kendaraan lain. Biaya pembangunan bus sekaligus jalur sepanjang 40 kilometer hanya 500 juta yuan atau sekitar Rp 682,6 miliar, hanya 10 persen daripada ongkos yang diperlukan untuk pembuatan subway dengan panjang jalur yang sama. Tak hanya ramah lingkungan, bus ini juga diklaim dapat mengurangi kemacetan hingga 20-30 persen.
-
Song Youzhou, Kepala Shenzhen Hashi Future Parking Equipment Co, menyatakan bus berkaki ini adalah transportasi umum yang ramah lingkungan bila dibandingkan dengan 4 tipe kendaraan umum di Cina lainnya, yaitu subway, light-rail train atau trem, bus rapid transit (BRT), dan bus biasa. “Masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kelemahan,” kata Song Youzhou. “Subway, misalnya, membutuhkan dana besar dan pembangunannya lama, sedangkan BRT mengambil alih jalan dan menciptakan polusi udara maupun suara karena amat bising.”
-
Sebagai calon pengganti BRT dan subway di masa depan, bus berkaki ini mengkombinasikan kelebihan BRT sekaligus menghemat ruang jalan yang ada. Tinggi bus juga disesuaikan dengan tinggi jembatan (overpass) di Cina, sekitar 4,5-5,5 meter. “Inovasi bus berkaki ini adalah dia berjalan di atas mobil dan di bawah jembatan,” ujarnya. “Kelebihan terbesarnya adalah tidak mengurangi lebar jalan, efisien dan kapasitasnya tinggi. Bus ini juga memangkas kemacetan 25-30 persen di rute utama. Dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam, bus dapat mengangkut 1.200 orang, atau 300 penumpang per gerbong.”
-
Keunggulan lain bus berkaki ini adalah masa konstruksi yang singkat, hanya setahun untuk membangun rute sepanjang 40 km. Bandingkan dengan waktu pembangunan jalur subway sepanjang 40 km, yang membutuhkan sedikitnya 3 tahun. Bus ini juga tak memerlukan lahan parkir besar seperti bus biasa. Bus cepat 3D dapat diparkir di tempat pemberhentiannya tanpa mempengaruhi lalu lalang mobil lain. Interiornya pun dirancang dengan skylight besar untuk menghilangkan perasaan depresi ketika penumpang memasuki bus.
-
Rencana pengoperasian bus ini memperoleh dukungan kuat dari Zhang Wenbo, Direktur Science and Technology Committee, di Distrik Mentougou, Beijing. Dia mengatakan bus itu sejalan dengan konstruksi distrik tersebut sebagai sebuah area ekologi hijau yang membutuhkan transportasi efisien, biaya murah, serta rendah polusi dan karbon. “Bus itu dapat meningkatkan tingkat pemanfaatan lahan dan kapasitas transportasi jalan, sekaligus memulihkan kemacetan transportasi publik di kota besar,” kata Zhang. (Sumber: Tempointeraktif).

http://iwandahnial.wordpress.com/2011/02/11/bus-berkaki-di-bawahnya-bisa-dilewati-kendaraan-lain-the-chinese-bus-that-solves-traffic-jams-by-letting-you-drive-underneath-it/
-
-

Selasa, 08 Mei 2012

SENTRALISASI & DESENTRALISASI


A. Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.
B. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.
MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.[1] Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.[2]
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.[2] Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.[2]
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.[1] Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.[2] Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.[2]

Pendelegasian wewenang

PENDAHULUAN :


Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri.Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen.
Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang kita memberikan otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka melakukan delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan. Berikut ada tips bagaimana mengusahakan agar para atasan mau mendelegasikan wewenang.
Ciptakan budaya kerja yang membuat orang bebas dari perasaan takut gagal/salah.
Keengganan seorang atasan/manajer untuk mendelegasikan wewenang biasanya dikarenakan mereka takut kalau-kalau tugas mereka gagal dikerjakan dengan baik oleh orang lain. Ini perlu diatasi dengan mendorong mereka untuk berani menanggung resiko. Hanya dengan berani menanggung resikolah perusahaan akan mendapatkan manajer-manajer yang handal dan berpengalaman. Ciptakan budaya bahwa pendelegasian wewenang adalah upaya agar manajer anda menjadi semakin matang. Pendelegasian wewenang bukan sebuah hukuman yang mengurangi kekuasaan manajer, namun membuka kesempatan bagi pengembangan diri mereka dan bawahan.Jadikan pendelegasian wewenang sebagai bagian dari proses perbaikan.

Tips Agar Atasan Mau Mendelegasikan Wewenang
                Salah satu efek pendelegasian wewenang adalah pengungkapan kelemahan-kelemahan dalam suatu pekerjaan. Tentu akan sangat tidak mengenakkan bagi seorang manajer bila kelemahan kerja mereka diketahui. Karenanya, yakinkan bahwa pendelegasian wewenang sama sekali bukan untuk menghukum mereka, namun sebagai bagian dari proses perbaikan kerja secara keseluruhan. Mungkin juga sebuah pendelegasian tidak memperbaiki apa-apa, namun setidaknya mendorong manajer anda untuk berpikir untuk memperbaiki dirinya sendiri.Dorong agar manajer anda merasa pasti dan aman.
Seringkali ada keinginan pada seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan itu sendiri. Mereka ingin merasakan kepuasan pribadi bila mengerjakannya sendiri. Biasanya mereka memiliki kemampuan yang memadai namun tidak merasa pasti akan pekerjaannya. Untuk itulah anda perlu menunjukkan bahwa pekerjaan yang dihasilkan sebuah tim tidak mengurangi mutu kerja yang diinginkannya. Tunjukkan keyakinan anda bahwa ia tetap melakukan sesuatu yang baik meski melalui tangan orang lain. Pastikan pula bahwa anda tidak sedang menarik wewenang itu darinya, justru kini ia menempati suatu posisi baru yang membuatnya bisa melihat cakrawala pekerjaan lebih luas. Berikut adalah beberapa tips agar atasan mau mendelegasikan wewenang :
  • Didiklah manajer anda untuk tetap bisa mengendalikan pekerjaannya dengan baik.
Manajer yang belum tahu bagaimana mengendalikan pekerjaan yang didelegasikan tidak akan bisa mendelegasikan wewenang. Oleh karena itu anda harus mengajari mereka bagaimana mereka bisa tetap mengendalikan pekerjaan yang didelegasikan itu dengan baik. Ini yang dinamakan tanggung jawab. Ajari bagaimana manajer anda meminta laporan secara periodik dari bawahannya, atau mengadakan pertemuan untuk membahas pencapaian tujuan dan sasaran pekerjaan. Tanpa bekal ini, tak seorang manajer mau mendelegasikan wewenang, kecuali ia seorang pemalas.

  • Tentukan mana yang bisa didelegasikan dan mana yang harus dikerjakan sendiri
Tidak semua pekerjaan bisa didelegasikan begitu saja. Bila semua pekerjaan dan tanggung jawab habis didelegasikan, maka seseorang tak perlu melakukan apa-apa. Tentukan dengan jelas mana-mana yang anda ingin ia mengerjakannya sendiri, sesuai dengan kualifikasi dan tanggung jawab langsungnya, mana yang bisa didelegasikan pada orang lain. Dengan demikian anda memberikan kepastian pada manajer itu untuk mengetahui apa-apa yang anda inginkan darinya.

  • Pilihlah penerima delegasi dengan cermat dan baik.
Keengganan manajer melakukan delegasi karena mereka takut wewenang itu akan disalahgunakan oleh bawahannya. Atau, bawahannya tidak akan mampu melakukan sebaik yang ia lakukan. Oleh karena itu pilihlah secara cermat dan bijak bawahan yang pantas menerima delegasi. Jangan pilih sembarang orang. Konsekuensi pendelegasian wewenang adalah upaya untuk mengembangkan bawahan. Ini termasuk menuntut bawahan untuk benar-benar bertanggung jawab atas wewenang yang diberikannya.

  • Kembangkan para bawahan agar mampu melakukan pekerjaan dengan baik.
Bila sebuah wewenang telah didelegasikan, maka anda, selaku pimpinan perusahaan, harus mengupayakan agar manajer yang menjadi bawahan anda berhasil mengendalikan pekerjaannya, sekaligus mengembangkan staff bawahan agar berhasil mengerjakan pekerjaan yang didelegasikan padanya. Kedua belah pihak memerlukan bantuan anda. Mengembangkan bawahan bertujuan agar bawahan bisa bekerja dengan baik, sekaligus agar manejer pemberi delegasi tetap bisa mempertanggungjawabkan pendelegasian itu dengan baik.

  • Ciptakan budaya kerja tim.
Dalam organisasi, selalu ada saja orang-orang yang ingin mendominasi. Mereka ingin mengumpulkan wewenang sebanyak-banyaknya. Atau sebaliknya ada saja orang-orang yang menghindari masalah dan menolak setiap tanggung jawab. Tugas anda sebagai pimpinan perusahaan adalah menunjukkan tujuan yang jelas bagi semua pihak sehingga terciptakan sebuah budaya kerja tim. Tidak ada pengakuan kerja hanya pada pribadi-pribad tertentu, melainkan pada upaya-upaya kelompok. Tidak ada orang yang tidak bisa digantikan, melainkan sebuah tim pemenang.

Pendelegasian

Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.
.
Hambatan - Hambatan  Pendelegasian
  • Hambatan hambatan  pada delegator

1.    Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri 
2.    Meyakini  bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”
3.    “Saaya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran yang keliru.
4.    Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan
5.    Rasa tidak aman
6.    Takut  tidak disukai
7.    Penolakan untuk mengakui kesalahan
8.    Kurangnya kepercayaan pada bawahan
9.    Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan
10.  Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban kerja
11.  Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan tanggung jawab.
12.  Keseganan untuk mengembangkan bawahan
13.  Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan  tindak lanjut yang efektif.

·         Hambatan hambatan pada yang diberi delegasi

1.    Kurangnya pengalaman
2.    Kurangnya kompetensi
3.    Menghindari tanggung jawab
4.    Sangat tergantung dengan boss
5.    Kekacauan [disorganization]
6.    Kelebihan beban kerja
7.    Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat

·         Hambatan hambatan dalam situasi

1.    Kebijakan tertuju pada satu orang
2.    Tidak ada toleransi kesalahan
3.    Kekritisan keputusan
4.    Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis manajemen]
5.    Kebingungan dalam tanggung jawab dan  kewenangan.
6.    Kekurangan tenaga